Pesan kunci;
Kemajuan umum dalam pengendalian malaria yang terjadi di wilayah Asia Pasifik, telah didokumentasikan.
Resistensi Artemisinin (obat anti malaria) merupakan ancaman terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
APMEN dengan 12 negara anggota bertekad melakukan eliminasi malaria. Forum ini memberikan kesempatan untuk berbagi informasi dalam eliminasi khususnya tentang kisah sukses, peningkatan kualitas tenaga dalam pengendalian malaria, tantangan masing-masing wilayah terutama menghadapi plasmodium vivax.
Latar Belakang
Malaria merupakan ancaman terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Pasifik. Beberapa negara diwilayah ini telah berupaya menekan malaria yang berdampak negatif terhadap pendidikan, pertumbuhan ekonomi dan produktifitas, serta menyebabkan kemiskinan. Sejak tahun 2000 kawasan Asia Pasifik telah membuat upaya yang kuat dalam memperbaiki kesehatan warganya, termasuk menurunkan resiko tertular malaria sebesar 60% di 12 negara APMEN.
Namun demikian , meluasnya resistensi obat malaria mengancam keadaan sosial ekonomi di kawasan Kamboja, Thailand, Myanmar, Vietnam dan beberapa negara di wilayah ini. Meluasnya resistensi obat diwilayah ini diperkuat oleh penyebaran obat palsu, mobilitas penduduk, akibat meningkatnya lalu lintas perdagangan.
Malaria terus mengancam setiap tahun meskipun intervensi telah dilakukan secara bertahap disamping juga berkurangnya dukungan dana.
Peranan jejaring
APMEN didirikan tahun 2009 sebagai upaya mengatasi masalah malaria. Saat ini negara-negara Apmen konsentrasi untuk melakukan diseminasi ”success story” untuk mendorong penurunan malaria demi tercapainya eliminasi. APMEN juga mengajak serta dari akademisi, sektor swasta, organisasi massa dan organisasi international seperti WHO. Sejak tahun 2011, Thailand dan Kamboja telah bergabung dengan 10 anggota APMEN. Dalam jejaring ini masing-masing negara saling belajar dan berbagi informasi satu sama lain dalam hal kegiatan program, penelitian dan pelaksanaan di lapangan.
APMEN dipimpin oleh negara mitra seperti China sebagai tuan rumah beberapa pertemuan seperti Primakuin, pelatihan GIS. Korea Selatan merupakan tuan rumah pada pertemuan tahunan terakhir tanggal 7 sampai 11 Mei 2012, yang membahas resistensi OAM dan kasus malaria di daerah perbatasan. Kamboja membawa perspektif baru dalam memerangi resistensi obat malaria , berbagi pengalaman tentang strategi yang telah digunakan dalam menghadapi resistensi OAM.
Kasus malaria import merupakan isue yang muncul disemua negara APMEN. Kasus malaria import dan meningkatnya KLB karena migrasi penduduk dari negara bagian Assam India ke bagian selatan Bhutan, atau masuknya migran ke Malaysia untuk bekerja di sektor perkebunan. APMEN berharap pertukaran ”success story” dalam pengendalian malaria, identifikasi dan pengaturan migrasi dalam kaitan dengan kasus import seperti juga pengendalian vector di wilayah perbatasan. P. Vivax telah jauh menurun prevalensinya di daerah SubSahara Afrika. Untuk mendukung kemampuan di wilayah ini APMEN telah membentuk Vivax Malaria Working Group (VMWG), yang membantu dalam pemantauan efikasi pengobatan p. Vivax bagi negara-negara APMEN. Indonesia merupakan negara tuan rumah untuk pertemuan tahunan APMEN berikutnya, yang sedang melakukan eliminasi bertahap perpulau .
Peluang di wilayah Asia Pacific.
Dalam pertemuan Seoul , prioritas APMEN dua tahun mendatang adalah:
Menurunkan penyebaran resistensi P. falcifarum terhadap artemisinin dengan prioritas di daerah Delta Mekong dimulai dari Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Meningkatkan effektifitas sistem surveilans dan respon cepat deteksi kasus malaria dan pengobatan.
Menyelesaikan tantangan dalam diagnosa dan pengobatan P. Vivax.
Mempertahankan pengendalian malaria dan kepastian dukungan dana dan politik untuk eliminasi malaria.
Dengan dukungan dari AusAid, APMEN bertekad sebagai pelopor dalam menghentikan penyebaran malaria, memanfaatkan para ahli dan komitmen 12 negara anggota untuk mencapai eliminasi malaria dan stabilitas ekonomi yang lebih baik di wilayah Asia Pasifik.
0 komentar:
Post a Comment