Indonesia, sebagai pendiri dari Jaringan Pelatihan Kolaboratif Asia untuk Malaria (The Asian Collaborative Training Network for Malaria/ACT-Malaria), memiliki kontribusi untuk berbagi informasi, pengetahuan dan keterampilan manajemen pengendalian malaria bagi negara-negara anggota di kawasan Asia tenggara dan negara-negara tetangga. Kegiatan berbagi informasi akan memberikan manfaat bagi negara anggota untuk mengurangi beban malaria di kawasan ini. Indonesia telah ditugaskan untuk menyelenggarakan workshop BITTW. Sebagaimana diketahui, Indonesia telah berhasil melakukan workshop BITTW ke-1 sampai ke-5 pada tahun 2000, 2002, 2004, 2006, dan 2009, dan terakhir ke-6 di Lampung Selatan dan Jakarta pada 17 – 30 Juni 2012. Workshop pada tahun ini dihadiri oleh 15 peserta dari 9 negara yaitu Indonesia (3 orang), Cambodia (2 orang), Vietnam (2 orang), Thailand (2 orang), Lao PDR (1 orang), Timor Leste (1 orang), Malaysia (1 orang), Phillipines (1 orang), Myanmar (2 orang).
METODOLOGI PEMBELAJARAN
Secara umum pendekatan workshop ACTMalaria adalah berfokus pada pembelajaran dan metode partisipatif. Pembelajaran penyelesaian permasalahan dengan memperkenalkan proses pembelajaran seumur hidup. Studi kasus berdasarkan aktivitas nyata dan data terkini yang didesain menghadapi tantangan pengetahuan dan keahlian peserta dalam memecahkan masalah.Peserta dibagi kedalam kelompok dinamis kecil (team building) dan memotivasi belajar aktif dalam kelompok. Materi pelatihan yang tepat dan mencukupi disediakan untuk mendukung proses belajar aktif. Dengan tambahan, mereka diberikan kesempatan untuk melatih di dalam ruangan dan di lapangan.
METODOLOGI PEMBELAJARAN
Secara umum pendekatan workshop ACTMalaria adalah berfokus pada pembelajaran dan metode partisipatif. Pembelajaran penyelesaian permasalahan dengan memperkenalkan proses pembelajaran seumur hidup. Studi kasus berdasarkan aktivitas nyata dan data terkini yang didesain menghadapi tantangan pengetahuan dan keahlian peserta dalam memecahkan masalah.Peserta dibagi kedalam kelompok dinamis kecil (team building) dan memotivasi belajar aktif dalam kelompok. Materi pelatihan yang tepat dan mencukupi disediakan untuk mendukung proses belajar aktif. Dengan tambahan, mereka diberikan kesempatan untuk melatih di dalam ruangan dan di lapangan.
0 komentar:
Post a Comment